Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2001
BELAIAN NAN LEMBUT Oleh: Daphna Renan Michael dan aku tidak tahu kapan pelayan meletakkan piring-piring di meja kami. Waktu itu kami duduk-duduk di sebuah restoran kecil, terlindung dari kesibukan Third Street, New York City. Aroma blintze yang baru saja disajikan tidak mengusik keasyikan kami mengobrol. Malahan, blintze itu lama kami biarkan terendam dalam krim asam. Kami terlalu asyik mengobrol sampai lupa makan. Obrolan kami seru sekali, meskipun yang diobrolkan tidak penting. Kami tertawa-tawa membicarakan film yang kami tonton malam sebelumnya dan berdebat tentang makna di balik teks yang baru saja kami pelajari untuk seminar sastra. Dia bercerita waktu dia mengambil langkah penting menuju kedewasaan, yaitu hanya mau dipanggil Michael dan pura-pura tidak Mendengar bila dipanggil "Mikey". Waktu umur dua belas atau empat belas? Dia lupa, tetapi dia ingat ibunya menangis dan berkata bahwa dia terlalu cepat menjadi dewasa. Ketika kami mencicipi blueberry blintz
maacih ya hun ... thanks for share with me, for rest our life... *muah*
As a deer panteth for the water, so my soul longeth after Thee. You alone are my heart's desire, and I long to worship Thee. You alone are my strength my shield, to You alone may my spirit yield. You alone are my heart's desire, and I long to worship Thee.
Garam & Telaga Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu. "Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke da
walau hati resah mesti aku paksakan jua ingin sibakkan makna antara dua jiwa berbeda
no car. no english course. a 'perfect' day it is!
just had a quite long nap. get online. no sign of her... *sigh*
I was upset. I felt left alone. Then suddenly my fingers typed "Doa Sang Katak" at yahoo search engine. And there it was. The top found item. " Doa Sang Katak " by Father Anthony de Mello SJ. It's the Indonesian version of "The Prayer of the Frog" If you looked at the link above, then you'll learn where is it placed. In isnet . The Islamic Network Organization. Besides "Doa Sang Katak", there are also "Burung Berkicau" and "Basa-basi". So here I am... Reading it there...
wahai putri. dalam cerminku. temani diriku terluka.
angin kencang bertiup. merontokkan kelopak-kelopak bunga yang beberapa hari yang lalu mekar indah. tepat di sebelah jendela. tempat komputerku berada. tempat aku menggoreskan luka. ke atas kertas di alam maya.
mendung. di tengah-tengah musim semi yang seharusnya indah.
This evening, a lady by the church gave me roses. She was holding a bucket of roses. She gave me three. "I just want to give them to you" she said. My heart sunk. I can only smile... ... and whisper to myself: "Happy mother's day, maam." ( St. Bernard , Keene, NH, May 13, 2001)
Imhotep. the Genius. the Doctor. the High Priest of Heliopolis. the first known architect in the history. the builder of the first pyramid, the Step pyramid. (the Step piramid was the first built of more than a hundred pyramids in Egypt) the Discovery Channel. "The Lost Mummy of Imhotep". the man was really exist after all. not as a horryfying creature. but as a scholar. a genius of that time....
kala kubuka sapa senyumanmu jawabannya mempesona..