Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2001
Tentang Kemarahan Seorang anak datang kepada ayahnya, dan berkata: "Ayah, bagaimanakah caranya mengendalikan amarah?" Ayahnya menjawab: "Anakku, jika saat ini engkau belum bisa mengendalikan amarahmu, cobalah kau lampiaskan amarahmu itu. Setiap engkau marah, pergilah ke pagar kayu di belakang rumah kita. Bawalah palu, sertakan juga paku secukupnya. Pakukan paku-paku itu ke pagar kayu, sampai amarahmu reda. Jika semakin lama semakin sedikit paku yang engkau pakukan, tandanya engkau semakin bisa menahan amarahmu. Nanti, pada saat engkau sudah berhasil menahan diri untuk tidak memaku, kembalilah padaku untuk mendiskusikan lagi hal ini." Dan anak itu melakukannya. Sekian hari berganti. Sekian bulan berganti. Sekian tahun berganti. Akhirnya anak ini kembali kepada ayahnya, untuk membicarakan perihal amarahnya. "Ayah. Aku sudah berhasil menahan diri untuk tidak memaku pagar belakang rumah kita setiap kali aku marah. Apakah ini artinya
blessed be the LORD God Almighty who was and is and is to come blessed be the LORD God Almighty who reigns forever more
a story of a woman: I GOT FLOWERS TODAY I got flowers today. It wasn't my birthday or any other special day. We had our first argument last night, and he said a lot of cruel things that really hurt me. I know he is sorry and didn't mean the things he said. Because he sent me flowers today. I got flowers today. It wasn't our anniversary or any other special day. Last night, he threw me into a wall and started to choke me. It seemed like a nightmare. I couldn't believe it was real. I woke up this morning sore and bruised all over. I know he must be sorry, because he sent me flowers today. I got flowers today, and it wasn't Mother's Day or any other special day. Last night, he beat me up again. And it was much worse than all the other times. If I leave him, what will I do? How will I take care of my kids? What about money? I'm afraid of him and scared to leave. But I know he must be sorry, because he sent me flowers to
Pemuda Yang Banyak Bicara Seorang pemuda yang sedang jatuh cinta berusaha selama berbulan-bulan untuk mengambil hati pujaannya, namun gagal. Ia merasa sakit hati karena ditolak. Namun akhirnya si jantung-hati menyerah. “Datanglah di tempat anu pada jam anu,” katanya. Pada waktu dan di tempat anu tersebut, akhirnya si pemuda sungguh jadi duduk bersanding dengan jantung-hatinya. Lalu ia merogoh saku dan mengeluarkan seberkas surat-surat cinta, yang telah ia tulis selama berbulan-bulan, sejak ia mengenal si jantung-hati. Surat-surat itu penuh kata-kata asmara, mengungkapkan kerinduan hatinya dan hasratnya yang membara untuk mengalami kebahagiaan karena dipersatukan dalam cinta. Ia mulai membacakan semua suratnya itu untuk jantung-hatinya. Berjam-jam telah lewat, namun ia masih juga terus membaca. Akhirnya si jantung-hati berkata tentang aku dan rindumu padaku. Sekarang aku di sini, bahkan duduk di sampingmu. Dan kamu masih juga membacakan surat-suratmu yang membosankan itu!”
Do you know that by the end of the first World War flu is the most deadliest epidemic? Here is one newspaper headline back then: INFLUENZA DEATH EXCEEDS WAR LOSSES Yes, it was flu. The same flu we know today. Moral of the story: there is hope for those who have diseases with medicine yet unknown.
Hun, makasih ya untuk semuanya. Untuk telingamu pada saat aku berkeluh kesah.. Untuk matamu pada saat membaca emailku.. Untuk jarimu pada saat menuliskan ceritamu.. Untuk kesabaranmu menunggu... Dan untuk hatimu yang selalu melimpahkan kasihmu.. Untukku... Peluk cium untukmu seorang.
steven spielberg and stanley kubrick 's
God Always Answers Prayers When the idea is not right, God says, "No" No - when the idea is not the best No - when the idea is absolutely wrong No - when although it may help you it could create problems for someone else. When the time is not right, God says, "Slow" What a catastrophe it would be If God answered every prayer at the snap of your fingers. Do you know what would happen? God would become your servant, not your master. Remember: God's delay is NOT God's denial God's timing is PERFECT Patience is what we need in prayer When you are not right, God says, "Grow" The selfish person must grow in unselfishness The cautious person must grow in courage The timid person must grow in confidence The dominating person must grow in sensitivity The critical person must grow in tolerance The negative person must grow in positive attitudes The pleasure-seeking person must grow in compassion for suffering people
Harum. Bau kapur barus. Biasanya cuma pakai 2 kaos yang kepakai. Kaos Y2K sama Kompas 2000. Selain dari beberapa kaos putih swan. Biasanya sih cukup. Selagi yang satu dipakai, yang kotor di laundry. Tapi beberapa hari ini ujan mulu. Pada males ke laundromat. Jadinya baju kotor numpuk. Akhirnya terpaksa buka kaos "baru". Yang masih terlipat rapi di koper. Rapi terlipat sejak tiga bulan yang lalu. Rapi terlipat oleh jemari istriku tercinta... Kutarik sebuah kaos putih. Dengan gambar "dilarang kencing di malioboro" Standar dagadu banget nggak sih? hihihi I slipped into it. As it ran down over my head, I couldn't help to smell it..... Wangi... Wangi kapur barus.. And then tears in my eyes... God, I really miss her ...