Skip to main content

Posts

Showing posts from October 11, 2004

Mendengar Munir Melalui Ulil

Agama Harus Menjadi Maslahat bagi Manusia Ulil Abshar-Abdalla Kompas, 6 Oktober 2004 SEBULAN yang lalu, tepatnya Selasa 7 September 2004, Indonesia kehilangan sosok pejuang hak-hak asasi manusia yang integritas dan pengabdiannya sulit ditandingi. Munir menghadap Sang Pencipta dalam perjalanan udara menuju Amsterdam untuk keperluan studi lanjut di Universitas Utrecht. Dalam situs internetnya, Jaringan Islam Liberal menghubungkan nama Munir dengan makna kata itu dalam bahasa Arab: penerang. Paling tidak, 15 tahun terakhir dalam hidupnya yang relatif pendek, ia jadi penerang bagi orang-orang lemah dan dilemahkan, mereka yang diculik rezim Orde Baru dan kemudian dinyatakan hilang, serta mereka yang hak-hak asasinya dirampas. Seperti telah kehilangan saraf takut, Munir tak pernah menyerah. Ia tetap menyuarakan dan membela kepentingan mereka yang lemah sekalipun harus berhadapan dengan pelbagai ancaman. DIREKTUR Proyek Asia Tenggara Grup Krisis Internasional, Jakarta, Sydney Jones

Kekerasan dan Tuhan

dari milis sebelah... [--quote--] Kalo kelompok agama udah pake aksi "serbu, gebuk, bunuh, habisi" terhadap kelompok lain, bukan kelompok agama lain saja tapi juga se-agama yang punya tafsir dan keyakinan beda, mana bisa ada damai di bumi? Terus para pembuat onar yang membenarkan keyakinan diri sendiri dengan "serbu, gebuk, bunuh, habisi" itu melakukannya untuk hidup damai di sorga? Bisa kali ya, khususnya sorga khusus para perusuh dengan "tuhan" para pelaku kekerasan dan pembunuh yang menghalalkan segala cara untuk mencapai "Tuhan". Di "sorga" ini berkuasalah "sang tuhan" yang konsepnya mahakuasa namun haus akan pembelaan dari orang2 yang masuk sorga dengan alasan "God, I killed for You, I destroyed everything for You, let me in to Your Heaven". It's heavenly hell... Sulis'tp [--endquote--]