Skip to main content

Indonesia: Bangsa yang tidak menghargai sejarahnya sendiri?

Selasa, 13/04/2010 02:35 WIB
Pagi Ini, Seribuan Warga Cina Benteng Diusir Paksa
Andi Saputra - detikNews
Dok. Detikcom

Jakarta - Pagi ini, seribuan warga Cina Benteng yang tinggal di Kampung Lebak Wangi, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang akan diusir paksa oleh Pemkot Kota Tengerang, Banten dari rumahnya. Padahal, mereka telah menghuni kawasan tersebut sejak abad ke 17 dan telah berasimilasi dengan penduduk setempat selama berabad-abad.

"Pagi ini rencananya Pemkot Tangerang akan menggusur kawasan bersejarah tersebut," kata pengacara warga dari LBH Jakarta, Eddy Halomoan Gurning kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2010).

Sebanyak 350 KK atau 1.007 jiwa yang terdiri dari 477 perempuan, 339 anak-anak, 129 laki-laki serta 12 orang penderita keterbelakangan mental terancam kehilangan tempat tinggalnya. Padahal mereka telah melalui proses panjang asimilasi dan akulturasi yang menghasilkan sumbangan besar terhadap kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia.

Tari Cokek dan alunan musik Gambang Kromong merupakan dua dari banyak jenis kesenian hasil perjumpaan dua kebudayaan yang berbeda, tionghoa-betawi. "Pemerintah beralasan, rumah-rumah digusur karena melanggar Perda No 18 tahun 2000, tentang Keindahan, Ketertiban, dan Keamanan (K3) Kota Tangerang,"
tambahnya.

Jika rencana penggusuran ini tetap dilakukan, maka terjadi pelanggaran hak perumahan. Serta di khawatirkan akan berdampak pada berkurangnya atau hilangnya hak atas kesehatan, pendidikan serta hak atas lingkungan yang sehat dan bersih.

"Warga akan bertahan di rumah mereka. Jelas pengusuran paksa ini bersifat diskriminatif," pungkasnya.
(asp/mok)


~~~
Selasa, 13/04/2010 03:42 WIB

Cina Benteng, Sisa Sejarah Jayakarta yang Akan Hilang
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Kawasan Cina Benteng di Kota Tengerang rencananya pagi ini akan dihilangkan oleh Pemkot Tangerang dengan alasan penertiban kawasan bantaran sungai. Padahal, jika ditelisik dari sejarahnya, tempat inilah jadi saksi tumbuh kembangnya Jayakarta, Batavia dan menjadi Jakarta sekarang.

"Mereka menetap di sana sejak abad ke-17 atau sekitar 1.600-an. Sejak Jakarta masih disebut Jayakarta," kata pengacara warga dari LBH Jakarta, Eddy Halomoan Gurning kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2010).

Selain rumah dan pemukiman yang khas, mereka pun kerap berdoa bersama di Wihara Maha Bodhi/Tjong Tek Bio, Wihara bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1837. Kondisi kerukunan hidup beragama Cina Benteng adalah 'monumen hidup' keberagaman dan toleransi Indonesia. Di tempat tersebut dijumpai tiga tempat ibadah dari tiga agama berbeda, yakni Budha/Taoisme/Khonghuncu dengan klentengnya, Islam dengan mushola dan taman pendidikan Al-Qur'an serta Kristen dengan gerejanya.

"Tidak pernah terjadi konflik yang disebabkan latar belakang agama. Persatuan antarumat beragama bukan sekedar omong kosong, hal ini telah teruji ketika kerusuhan Mei 1998, mereka bisa melaluinya dengan aman," tambahnya.

Akibat dari proses asimilasi dan akulturasi, warga Cina Benteng telah terasing dari bahasa ibu mereka. Yang dapat berbahasa Cina kini tinggal sedikit. Mereka lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Betawi sebagai bahasa sehari-hari.

Meski demikian mayoritas dari mereka tetap taat terhadap agama leluhur mereka, yakni Khonghucu, Budha, Taoisme atau tridharma. "Kekayaan sejarah dan keberagaman ini bahkan pernah diangkat melalui fim Ca Bau Kan, setting maupun tokoh dalam film tersebut diadopsi dari kondisi warga Cina Benteng," beber Eddy.

Sayang, peninggalan 'sejarah hidup' tersebut akan segera musnah. Sebabnya Pemkot telah melayangkan berkali-kali surat perintah bongkar. Surat yang terakhir yaitu Surat Pemberitahuan ke-III No. 648/48-Tramtib/I/10 tertanggal 22 Januari 2010.

"Apakah mereka yang telah menghuni berabad-abad harus diusir paksa?" pungkasnya.

(asp/mok)


~~~
Selasa, 13/04/2010 04:09 WIB
Derita Cina Benteng, Dari Tak Punya Hak Politik Hingga Terlunta-lunta
Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Derita warga Cina Benteng yang telah berabad-abad menempati Kampung Lebak Wangi, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang seakan tak berkesudahan. Setelah bertahun-tahun tak diakui hak politik, hak kependudukan, hak ekonomi, hak kesehatan, kini mereka siap-siap diusir paksa dengan alasan penertiban oleh pemerintah.

"Padahal, seharusnya pertumbuhan populasi harus berbanding lurus dengan pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial, budaya serta sosial dan politik mereka. Tapi ini tidak," kata pengacara warga dari LBH Jakarta, Eddy Halomoan Gurning kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2010).

Hal tersebut tercermin pada Pemilu 2009, mereka di data guna memberikan hak pilihnya. Beberapa orang yang memiliki KTP dapat memberikan hak pilihnya, namun banyak di antara mereka tidak dapat melakukannya dikarenakan tidak memiliki KTP. Hal tersebut karena sulitnya melakukan pengurusan KTP.

"Tidak hanya itu, mereka juga selalu ditolak pihak puskesmas dan RT/RW untuk memperoleh kartu keluarga miskin," tambahnya.

Hal itu membuat mereka malas untuk mengurus akte kelahiran, kawin cerai, KTP dan kartu keluarga (KK). Selain biayanya mahal, kemalasan warga Cina Benteng untuk membuat surat identitas itu juga karena mereka sering mendapat perlakuan pemerasan oleh oknum kelurahan. Terlebih untuk membuat surat identitas, mereka harus melampirkan Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI) yang sudah tidak
berlaku lagi.

"Karena tidak memiliki SBKRI itu banyak warga yang membuat KTP tembak. Itu pun harganya mahal. Kalau di KTP ditulis beragama Islam harganya Rp 150 ribu per KTP. Tapi, kalau mengaku beragama Budha lebih mahal lagi, bisa seharga Rp 300 ribu," pungkasnya.

Derita 1.007 warga Cina Benteng tak hanya sampai disitu. Mereka hari ini akan diusir paksa oleh Pemkot tangerang dengan alasan penertiban. "Dari hal tersebut terlihat adanya diskriminasi agama, strata sosial, dan latar belakang etnis. Amat disayangkan masih terjadi hal seperti ini," pungkasnya.

(asp/mok)


~~~
Selasa, 13/04/2010 12:27 WIB
Penggusuran Warga China Benteng Ricuh
Niken Widya Yunita - detikNews

Jakarta - Penggusuran warga China Benteng yang tinggal di Kampung Lebak Wangi, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, diwarnai kericuhan. Warga bentrok dengan Satpol PP.

"Iya kita warga dipukul-pukulin," ujar Isnur, warga Cina Benteng, kepada detikcom, Selasa (13/4/2010).

Menurut Isnur, warga China Benteng juga dorong-dorongan dengan Satpol PP.

Sebanyak 350 KK atau 1.007 jiwa yang terdiri dari 477 perempuan, 339 anak-anak, 129 laki-laki serta 12 orang penderita keterbelakangan mental terancam kehilangan tempat tinggalnya di kawasan itu.

Pengacara warga dari LBH Jakarta, Eddy Halomoan Gurning Senin (12/4/2010) kemarin, mengatakan, pemerintah beralasan, rumah-rumah digusur karena melanggar Perda No 18 tahun 2000, tentang Keindahan, Ketertiban, dan Keamanan (K3) Kota Tangerang.
(nik/irw)


~~~
Selasa, 13/04/2010 16:24 WIB
Penggusuran Cina Benteng
Warga Diseret dan Ditendang Satpol PP
Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Pengusiran paksa komplek warga Cina Benteng yang tinggal di Kampung Wangi, Mekar Sari ricuh. Sebelum ditangkap, sejumlah warga diseret dan ditendang Satpol PP.

"Mereka menyiksa dengan memukul, menjambak, menendang dan menyeret warga," ujar pendamping warga dari LBH Jakarta, Isnur saat dihubungi detikcom, Selasa, (13/4/2010).

Isnur menceritakan suasana memanas ketika ratusan Satpol PP merangsek mencoba menjebol kerumunan warga. Alhasil, 'pertempuran' tak seimbang.

"Tercatat 12 orang luka-luka. Diantaranya Ronal, Iwan, Cumping. Termasuk juga pendamping dari LBH Jakarta, Aji serta seorang tokoh masyarakat," sebutnya.

Akibat bentrokan itu, penggusuran sempat terhenti. Alat berat beckhoe yang sudah disiapkan tidak bisa beraksi. Namun Satpol PP tetap berhasil meluluhlantakan pabrik roti dan peternakan babi.

"Sekarang situasi mendingin, tapi kami akan lapor atas penyiksaan ini ke Polres Tangerang dan setelah itu ke rumah sakit untuk visum," pungkasnya.

(asp/gun)

Popular posts from this blog

Contoh Checklist saat beli mobil bekas

Diambil dari Majalah AutoBild Edisi 54 100 Checklist Mobil Bekas Berkualitas Kriteria Penilaian : (A) Problem minor. Biasanya karena habis dipakai dan normal terjadi di mobil yang sudah berumur. Tapi hal ini bisa dijadikan bahan negosiasi harga. Dan jika mobilnya masih relatif baru, problem ini juga bisa berarti biaya mahal. (B) Cacat yang bisa menjadi serius, jika membutuhkan investigasi lebih lanjut. (C) Kemungkinan adalah problem serius yang mahal dan sulit diperbaiki hingga normal. (D) JANGAN beli mobil ini!!!!!!!!!! Kesan Pertama 1. Dimana anda mobil tersebut? Jika diperlukan, dapatkah Anda menemukan penjualnya kembali? (D) 2. Apakah alamat penjualnya jelas? (D) 3. Bicara langsung ke penjual; apakah pertanyaan Anda dijawab dengan sigap? (D) 4. Lihat dan perhatikan sisi kendaraan, apakah terlihat lurus dan simetris? (D) 5. Periksa setiap sisi untuk mengenali kerusakan berat. (C) 6. Periksa celah antar panel, seharusnya rata dan konsisten. Jika tidak, ada kemungkinan

Daftar Alamat Bank Jabar Banten (BJB) Jakarta

Alamat dan telpon Kantor Cabang , Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas Bank Jabar dan Banten yang berlokasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur , Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan Kantor Cabang - Bank Jabar Banten - Jakarta Nama KC Alamat Telpon Fax JAKARTA Bank DEVISA Jl.Jend.Sudirman Kav.2 Gedung Arthaloka Lt.Dasar & Lt.4 Jakarta Pusat 021-2511448, 2511449 021-2511450, 2514415 HASYIM ASHARI Jl. KH. Hasyim Ashari No. 32-34, Jakarta Pusat 021-6330676 021-6324430 MANGGA DUA Gedung Masterina Jl. Mangga Dua Raya Blok F1 No. 1-3 Jakarta Pusat 021-62204094, 62204095, 62204096 021-62204093 KEBAYORAN BARU Graha Iskandarsyah Lt. 2 JL. Iskandarsyah Raya no. 66 C Kebayoran Baru 12160 - Jakarta Selatan 021-7229777, 7207334 021-7206990, 7209941 RAWAMANGUN Jl. Pemuda No. 97 Kec. Pulogadung - Jakarta Timur 021-47861771, 47868072, 47868073 021-47863209 Kantor Cabang Pembantu - Bank Jabar Banten - Jakarta NAMA KCP ALAMAT TELPON

Nomor Telepon Marshanda

Selingan. Buat bacaan ringan :D -ivo ---------- Forwarded message ---------- Date: Jul 24, 2005 7:57 PM Subject: Tanya Contact Person Marshanda & Delon Sejak gue makin keranjingan internet, gue memutuskan untuk masang line telepon sendiri di kamar.  Tadinya gue happy banget punya line sendiri, sampe akhirnya gue mulai diganggu telepon-telepon misterius. [kriiing] "Halo..." "Halo... Caca ada?" "Oh salah sambung." [klik] [kriiing] "Halo..." "Halo... Caca ada?" Nah, gue mulai heran nih. Yang nelepon beda, sama2 nyari Caca. "Salah sambung" (nada tegas) [klik] [kriiing] "Halo..." "Halo, dengan 314-xxxx?" "Iya betul." "Cacanya ada?" Wah ini udah masuk kategori ajaib. Telepon baru dipasang sebulan, kok udah ada yang salah nomer sampe lengkap gitu? Gue jadi was-was; jangan2 telepon gue dikloning. Maka bulan berikutnya gue minta perincian tagihan telepon gue. Ternyata