Agama Harus Menjadi Maslahat bagi Manusia
Ulil Abshar-Abdalla
Kompas, 6 Oktober 2004
SEBULAN yang lalu, tepatnya Selasa 7 September 2004, Indonesia kehilangan sosok pejuang hak-hak asasi manusia yang integritas dan pengabdiannya sulit ditandingi. Munir menghadap Sang Pencipta dalam perjalanan udara menuju Amsterdam untuk keperluan studi lanjut di Universitas Utrecht. Dalam situs internetnya, Jaringan Islam Liberal menghubungkan nama Munir dengan makna kata itu dalam bahasa Arab: penerang. Paling tidak, 15 tahun terakhir dalam hidupnya yang relatif pendek, ia jadi penerang bagi orang-orang lemah dan dilemahkan, mereka yang diculik rezim Orde Baru dan kemudian dinyatakan hilang, serta mereka yang hak-hak asasinya dirampas. Seperti telah kehilangan saraf takut, Munir tak pernah menyerah. Ia tetap menyuarakan dan membela kepentingan mereka yang lemah sekalipun harus berhadapan dengan pelbagai ancaman.
DIREKTUR Proyek Asia Tenggara Grup Krisis Internasional, Jakarta, Sydney Jones...
life, from my point of view :)