Tentang Kemarahan
Seorang anak datang kepada ayahnya, dan berkata:
"Ayah, bagaimanakah caranya mengendalikan amarah?"
Ayahnya menjawab: "Anakku, jika saat ini engkau belum bisa
mengendalikan amarahmu, cobalah kau lampiaskan amarahmu itu.
Setiap engkau marah, pergilah ke pagar kayu di belakang rumah kita.
Bawalah palu, sertakan juga paku secukupnya.
Pakukan paku-paku itu ke pagar kayu, sampai amarahmu reda.
Jika semakin lama semakin sedikit paku yang engkau pakukan,
tandanya engkau semakin bisa menahan amarahmu.
Nanti, pada saat engkau sudah berhasil menahan diri
untuk tidak memaku, kembalilah padaku
untuk mendiskusikan lagi hal ini."
Dan anak itu melakukannya.
Sekian hari berganti.
Sekian bulan berganti.
Sekian tahun berganti.
Akhirnya anak ini kembali kepada ayahnya,
untuk membicarakan perihal amarahnya.
"Ayah. Aku sudah berhasil menahan diri untuk tidak
memaku pagar belakang rumah kita setiap kali aku marah.
Apakah ini artinya ...
life, from my point of view :)