Jumat, 22/01/2010 09:35 WIB
Komputer Rp 16 Juta untuk Anggota DPR Terlalu Mahal
Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapatkan fasilitas komputer senilai Rp 16,05 juta per unit. Harga komputer itu dinilai terlalu mahal dan merupakan pemborosan uang negara.Komputer Rp 16 Juta untuk Anggota DPR Terlalu Mahal
Irwan Nugroho - detikNews
"Saya kira itu sebuah pemborosan besar. Inilah lemahnya siatem pengawasan di DPR, sehingga banyak terjadi potensi mark up," kata Peneliti Hukum dan Politik Anggaran Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam, kepada detikcom, Jumat (22/1/2010).
Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, harga komputer itu masih simpang siur, ada yang bilang Rp 15 juta, ada yang bilang Rp 20 juta. Yang jelas, komputer itu sudah ada di meja masing-masing anggota.
Dalam dokumen yang diperoleh Roy, total komputer yang diadakan Sekretariat Jenderal DPR tersebut berjumlah 687 unit dengan anggaran sebesar Rp 11,03 miliar. Dana itu merupakan anggaran definitif Setjen tahun 2009.
Dijelaskan Roy, harga personal computer (PC) dengan spesifikasi tercangggih saat ini paling-paling hanya Rp 5 juta. Jadi menurutnya ada pembengkakan dana sebesar Rp 11 juta per unitnya.
"Rp 11 juta kalikan saja dengan 687 sudah berapa? Itu adalah pembengkakan yang luar biasa," terangnya.
Lagi pula, lanjut Roy, kerja-kerja di ruangan anggota DPR tidak memerlukan komputer dengan teknologi canggih. Seorang sekretaris anggota Dewan hanya memakai komputer untuk mengetik, membuat jadwal, membuat presentasi, dan mencari materi melalui internet.
"Dan kadang cuma digunakan untuk chatting saja," sindir Roy.
Roy berpendapat, daripada membeli yang baru sebaiknya Setjen meng-upgrade komputer lama yang masih bisa dipakai. Dengan begitu, uang yang dikeluarkan cuma untuk biaya pemeliharaan dan itu jauh lebih ringan.
"Jadi hal-hal seperti ini harus diperhatikan BPK untuk mengudit serius anggaran di DPR. Karena setahu saya BPK sering tidak memberi audit yang komprehensif, sehingga seringkali kejadian yang sama selalu berulang," tandasnya. (irw/nrl)
~~~
Jumat, 22/01/2010 11:35 WIB
Komputer Anggota DPR Cocok untuk 'Main-main'
Trisno Heriyanto - detikNews
Jakarta - Seperangkat komputer Dell Studio One yang diterima anggota DPR sepertinya terlalu mewah untuk para wakil rakyat itu. Pasalnya dari spesifikasi yang ditawarkan, komputer tersebut lebih cocok untuk bermain ketimbang bekerja.
Namun apa daya, jajaran komputer mewah tersebut telah sampai di atas meja para anggota dewan. Hanya saja, kehadirannya patut dipertanyakan. Sebab, selain memiliki harga yang tinggi, komputer ini juga memiliki spesifikasi yang berlebihan untuk para anggoa DPR.
Merujuk pada situs resmi Dell, Seri Studio One memiliki spesikasi sebagai berikut:
Pilihan Prosesor:
* Intel® Pentium® Dual Core (5200, 5400)
* Intel® Core 2 Duo (E7500, 8400)
* Intel® Quad Core (Q8200)
Pilihan Operasi Sistem:
* Genuine Windows® 7 Home Premium 64-Bit
* Genuine Windows® 7 Professional 64-Bit
* Genuine Windows Vista® Home Basic SP1 32-Bit
Pilihan Kapasitas Memory:
* 2GB2 Dual-Channel DDR2 SDRAM3 at 800 MHz - 2 DIMMS
* 3GB2 Dual-Channel DDR2 SDRAM3 at 800MHz - 2 DIMMS
* 4GB4 Dual-Channel DDR2 SDRAM3 at 800MHz - 2 DIMMs
Pilihan Kapasitas Hardisk:
* 320GB5 - 7200RPM, SATA 3.0Gb/s, 16MB Cache
* 500GB5 - 7200RPM, SATA 3.0Gb/s, 16MB Cache
* 750GB - 7200RPM, SATA 3.0Gb/s, 16MB Cache
Pilihan Drive optikal:
* DVD Writer
* Blu-Ray Combo drive
Kartu grafis:
* Kartu grafis onboard dengan dukungan High-Definition
* Kartu grafis add-on dengan Chip Nvidia atau ATI
Monitor:
* 18.5" 16:9 WXSGA, CCFL (1366x 768)
Wireless Keyboard & Mouse
7-in-1 Media Card Reader
Nah, jika menilik dari spesifikasi yang ditawarkan, komputer tersebut lebih cocok untuk 'bermain' seperti menonton film ataupun bermain game ringan ketimbang melakukan pekerjaan kantoran.
Meski tidak dipungkiri, komputer tersebut juga memiliki versi low-end yang bisa digunakan untuk kegiatan kantoran. Hanya saja, harga yang dibanderol tidak semahal yang dianggarkan anggota DPR (Rp 16 juta), namun cuma dijual seharga US$ 699 atau sekitar Rp 6,8 juta!
(eno/ash)
~~~
Jumat, 22/01/2010 11:45 WIB
1 Desa 1 PC Sulit, PC Mewah DPR Kok Lancar?
Fransiska Ari Wahyu - detikinet
Rapat DPR (detik)
Jakarta - Ironis memang apa yang yang terjadi di negara kita tercinta ini. Di saat masih banyak masyarakat yang bermimpi bersentuhan langsung dengan komputer, anggota dewan dengan pongah menimang komputer yang konon harganya Rp 16 juta.
Fasilitas komputer super mahal yang diperoleh para anggota dewan ini tentu mengoyak hati masyarakat yang memilih mereka.
Seperti kita ketahui, saat ini masih banyak masyarakat Tanah Air yang belum tersentuh teknologi. Mereka baru sebatas menerima janji-janji manis dari orang-orang yang 'di atas'.
Salah satu mimpi yang ditiupkan pemerintah adalah pengadaan program Desa Pinter, yakni program bagi 100 desa terpilih yang dijanjikan bakal bisa menikmati akses internet.
100 desa ini sengaja didahulukan Depkominfo demi menyukseskan program 100 hari yang diusung Menkominfo Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Tifatul Sembiring. Mantan presiden PKS itu menargetkan dalam tiga bulan pertamanya menjabat, 100 desa masing-masing akan memiliki satu komputer. Namun, belum seluruh desa yang menjadi target sudah tersentuh program itu.
Bisa dibayangkan, 1 komputer untuk satu desa. Tentunya warga mesti berdesak-desakan demi bisa 'menyentuh' barang yang bagi mereka 'wah' itu. Di sisi lain, para anggota dewan yang katanya wakil rakyat difasilitasi dengan komputer yang mewah nan mahal.
Seandainya saja anggota dewan, yang notabene dipilih oleh rakyat, mau sedikit bersikap rendah hati, melongok ke bawah, tentunya mereka tidak akan tega menyakiti masyarakat dan memilih menggunakan komputer biasa yang sudah bisa mengakomodasi kebutuhan mereka.
Mari sejenak berhitung, jika 1 anggota dewan mendapat jatah komputer seharga Rp 16 juta, dengan nominal sebesar itu, bisa diperoleh 3 unit komputer dengan perkiraan harga Rp 5 juta per unit. Ini artinya bisa menjawab kebutuhan 3 desa yang berarti akan lebih banyak masyarakat melek teknologi.
Entah apa sebenarnya yang dikerjakan para anggota DPR sehingga membutuhkan komputer yang mewah tersebut. Sebab sepertinya dengan komputer seharga Rp 5 juta pun kebutuhan anggota dewan untuk sekadar mengetik dokumen, chatting, memuaskan hasrat berselancar di internet sudah cukup terakomodir. ( faw / wsh )
~~~
Jumat, 22/01/2010 15:42 WIB
Sudah Mahal, PC Anggota Dewan Ternyata Usang
Trisno Heriyanto - detikinet
Rapat DPR (detik)
Jakarta - Ironis benar memang, komputer dewan yang telah dibeli seharga belasan juta ternyata sudah memasuki tahap End of Life (EOL) alias usang.
Para anggota DPR telah mendapatkan komputer yang cukup mewah guna menunjang aktivitas mereka. Namun ternyata, komputer dengan seri Studio One dari Dell itu merupakan jajaran produk yang sudah lawas.
Hal ini diutarakan oleh Marketing Manager, Consumer Bussiness Dell Indonesia, Willy Hendrajudo. Menurut Willy, seri Studio One itu sudah memasuki masa akhir atau End of Life (EOL).
"Seri Studio One itu sudah lama sekali, dan kini sudah memasuki masa EOL dan akan segera digantikan dengan versi terbaru yakni Inspiron One," ujar Willy kepada detikINET, Jumat, (22/1/2010).
Hal tersebut tentunya akan mengkandaskan harapan Sekjen DPR, Nining Indra Saleh. Menurut Nining komputer berharga belasan juta sengaja dipilih agar tidak ketinggalan zaman.
"Supaya selama 5 tahun, saya tidak pusing-pusing ada komplain. Agar tidak ketinggalan teknologi dalam 5 tahun ke depan," ujar Nining.
Namun Dell mengatakan tidak tahu pasti spesifikasi Studio One yang dimiliki oleh wakil rakyat itu. "Saya tidak tahu pasti spesifikasinya, karena untuk komersial biasanya perusahaan menetapkan sendiri spesifikasi yang diminta," pungkas Willy. ( eno / wsh )