Rabu, 10/03/2010 14:49 WIB
Kapolri Tidak Jawab Spekulasi Obama Jadi Target Dulmatin Cs
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Keberadaan Dulmatin cs dan jaringannya di Indonesia tercium hanya beberapa hari menjelang kedatangan Presiden AS Barack Obama. Muncul spekulasi bahwa Obama akan menjadi target Dulmatin Cs. Namun, saat ditanya mengenai hal ini, Kapolri tidak berkenan menjawab.
"Pertanyaan yang lain-lain tidak perlu saya jelaskan," kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2010). Kapolri jumpa pers didampingiri para pejabat terus Mabes Polri.
Masih banyak pertanyaan yang belum dijawab Kapolri saat mengakhiri jumpa pers, termasuk pertanyaan apakah Obama menjadi target serangan Dulmatin cs. Saat itu Kapolri ditanya apakah sasaran khusus yang pernah disampaikan Kapolri sebelumnya adalah Obama.
Namun, Kapolri membantah hal ini. "Yang saya maksud sasaran khusus adalah sasaran kita, bukan target mereka. Sasaran kita ya sekarang yang tertangkap ini," kata Kapolri. "Ini (Dulmatin cs) berhasil kita tangkap dan lainnya jadi target kita," jelas Kapolri.
Pada kesempatan itu, Kapolri meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan terorisme. Sebab, sebagian tersangka terorisme yang sudah diadili dan dihukum, kemudian dibebaskan, lagi-lagi terlibat dalam kasus terorisme. Dia mencontohkan Aer Setiawan yang tewas ditembak dalam penggerebakan Densus 88 sebelumnya.
Terkait hanya penemuan senjata dan amunisi yang ditemukan dalam penggerebekan di Pamulang, menurut Kapolri, bukan berarti Dulmatin cs tidak menyiapkan bom lagi. Jaringan ini tetap saja menyiapkannya dengan berbagai peralatan lainnya.
(asy/nrl)
~~~
Rabu, 10/03/2010 13:40 WIB
Dulmatin, Umar Patek & Heru Kuncoro Masuk Indonesia 2 Bulan Lalu
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Tidak hanya buronan teroris Dulmatin saja yang masuk dari Filipina ke Indonesia. Tapi sekondannya, Umar Patek dan Heru Kuncoro, juga ikut masuk. Mereka bertiga memang dikenal dikenal dekat.
"Mereka disebut sebagai 3 serangkai," ujar sumber detikcom yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di sebuah tempat di Jakarta, Rabu (10/3/2010).
Sekitar akhir Desember 2009 atau awal 2010, mereka masuk secara terpisah melalui jalur laut.
"Meski dikenal dekat, mereka tidak akan bersamaan. Itu strategi mereka," ungkapnya.
Umar Patek adalah sahabat Dulmatin. Sedangkan Heru Kuncoro adalah adik ipar Dulmatin. Ketiganya sama-sama bermukim di Filipina.
"Mereka memiliki keahlian sebagai perakit bom dan keahlian di bidang senjata," kata sumber itu.
Selama di Indonesia, ketiganya tidak menetap berdekatan. Kontak dilakukan melalui internet atau kurir.
"Mereka sudah mengerti soal IT," ujarnya.
Tugas mereka di Indonesia juga sama. Selain mengumpulkan uang infak senilai Rp 200 juga yang akan dipergunakan untuk melanjutkan aksi mereka di Filipina, juga untuk melatih orang-orang di Indonesia.
"Salah satu proyeknya di Aceh. Dulmatin sangat ahli dalam perakitan bom dan penggunaan senjata," tutupnya.
Dulmatin merupakan buronan 4 negara yaitu Indonesia, Filipina, AS, dan Australia. Dia dituduh mengotaki bom Bali yang juga menewaskan puluhan warga AS dan Australia.
(ndr/nrl)
Kapolri Tidak Jawab Spekulasi Obama Jadi Target Dulmatin Cs
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Keberadaan Dulmatin cs dan jaringannya di Indonesia tercium hanya beberapa hari menjelang kedatangan Presiden AS Barack Obama. Muncul spekulasi bahwa Obama akan menjadi target Dulmatin Cs. Namun, saat ditanya mengenai hal ini, Kapolri tidak berkenan menjawab.
"Pertanyaan yang lain-lain tidak perlu saya jelaskan," kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2010). Kapolri jumpa pers didampingiri para pejabat terus Mabes Polri.
Masih banyak pertanyaan yang belum dijawab Kapolri saat mengakhiri jumpa pers, termasuk pertanyaan apakah Obama menjadi target serangan Dulmatin cs. Saat itu Kapolri ditanya apakah sasaran khusus yang pernah disampaikan Kapolri sebelumnya adalah Obama.
Namun, Kapolri membantah hal ini. "Yang saya maksud sasaran khusus adalah sasaran kita, bukan target mereka. Sasaran kita ya sekarang yang tertangkap ini," kata Kapolri. "Ini (Dulmatin cs) berhasil kita tangkap dan lainnya jadi target kita," jelas Kapolri.
Pada kesempatan itu, Kapolri meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan terorisme. Sebab, sebagian tersangka terorisme yang sudah diadili dan dihukum, kemudian dibebaskan, lagi-lagi terlibat dalam kasus terorisme. Dia mencontohkan Aer Setiawan yang tewas ditembak dalam penggerebakan Densus 88 sebelumnya.
Terkait hanya penemuan senjata dan amunisi yang ditemukan dalam penggerebekan di Pamulang, menurut Kapolri, bukan berarti Dulmatin cs tidak menyiapkan bom lagi. Jaringan ini tetap saja menyiapkannya dengan berbagai peralatan lainnya.
(asy/nrl)
~~~
Rabu, 10/03/2010 13:40 WIB
Dulmatin, Umar Patek & Heru Kuncoro Masuk Indonesia 2 Bulan Lalu
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Tidak hanya buronan teroris Dulmatin saja yang masuk dari Filipina ke Indonesia. Tapi sekondannya, Umar Patek dan Heru Kuncoro, juga ikut masuk. Mereka bertiga memang dikenal dikenal dekat.
"Mereka disebut sebagai 3 serangkai," ujar sumber detikcom yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di sebuah tempat di Jakarta, Rabu (10/3/2010).
Sekitar akhir Desember 2009 atau awal 2010, mereka masuk secara terpisah melalui jalur laut.
"Meski dikenal dekat, mereka tidak akan bersamaan. Itu strategi mereka," ungkapnya.
Umar Patek adalah sahabat Dulmatin. Sedangkan Heru Kuncoro adalah adik ipar Dulmatin. Ketiganya sama-sama bermukim di Filipina.
"Mereka memiliki keahlian sebagai perakit bom dan keahlian di bidang senjata," kata sumber itu.
Selama di Indonesia, ketiganya tidak menetap berdekatan. Kontak dilakukan melalui internet atau kurir.
"Mereka sudah mengerti soal IT," ujarnya.
Tugas mereka di Indonesia juga sama. Selain mengumpulkan uang infak senilai Rp 200 juga yang akan dipergunakan untuk melanjutkan aksi mereka di Filipina, juga untuk melatih orang-orang di Indonesia.
"Salah satu proyeknya di Aceh. Dulmatin sangat ahli dalam perakitan bom dan penggunaan senjata," tutupnya.
Dulmatin merupakan buronan 4 negara yaitu Indonesia, Filipina, AS, dan Australia. Dia dituduh mengotaki bom Bali yang juga menewaskan puluhan warga AS dan Australia.
(ndr/nrl)