KOMPAS.com — Sosok Ririn  Dumin yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi bintang iklan  setelah melalui perjuangan mengharukan ternyata hanya karakter fiktif.  Adalah biro iklan Publicis Indonesia yang membuat karakter Ririn untuk  obat sakit kepala merek Dumin yang diproduksi oleh PT Actavis.
Menurut  Budiman Hakim, salah seorang praktisi periklanan, penampilan Ririn  lewat video, blog, dan update status tak lain sebagai teaser  ad menjelang kemunculan iklan Dumin. "Iya, fiktif. Biasanya orang  iklan bilangnya teaser ad," kata Budiman yang juga aktif ngeblog  di Kompasiana.
Di halaman penggemar Facebooknya, Ririn  Dumin mengumumkan rencana pengungkapan identitas dirinya kepada khalayak  umum di sebuah stasiun televisi swasta.
"Siap-siap buat  buka-bukaannya Ririn Dumin tanggal 26 Maret di 'Happy Song' dan 29 Maret  'Mama Mia', dua-duanya di Indosiar… hihiihi," tulis tokoh yang biasa  menyapa dirinya sebagai Rindu (Ririn Dumin), Jumat (19/3/2010) kemarin.
Ririn  Dumin menjadi terkenal setelah menayangkan delapan video yang  menceritakan perjuangannya menjadi bintang iklan dalam waktu 20 hari.  Pada 7 Maret 2010, sebuah iklan obat yang menggunakan dirinya sebagai  bintang ditayangkan di stasiun televisi.
Selain itu, Ririn juga  menceritakan perjalanan hidupnya lewat tulisan di blog, Facebook,  dan Twitter. Banyak yang memberikan dukungan dan ucapan selamat atas  keberhasilannya meski ada sebagian blogger dan netter yang  meyakini sosoknya hanya rekaan produk tertentu.
Bukan  yang pertama
Promosi dengan menggunakan karakter rekaan  seperti ini bukanlah yang pertama. Pada saat meluncurkan produk cologne  khusus pria merek Bask Cologne, Mustika Ratu juga membuat tokoh  imajinatif bernama Sarah Aprilia, guru les privat bahasa Inggris yang  cantik dan seksi. Tokoh yang diperankan oleh Raline Syah, Putri  Indonesia Favorit 2008, ini hadir lewat beberapa video sejak September  2009.
Sebelum menggunakan media gambar bergerak (video), Sarah  Aprilia menyebarkan poster yang berisi gambar dirinya lengkap dengan  nomor telepon. Hal sama yang digunakan Ririn Dumin. Bedanya, tokoh Sarah  memasarkan dirinya sebagai guru les privat ke kalangan pelajar di  sekolah-sekolah, sedangkan Ririn mempromosikan dirinya sebagai calon  bintang masa depan.
Identitas asli Sarah diungkap dalam acara  jumpa fans di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta.
Kedua tokoh  rekaan tersebut terhitung sukses dalam konteks viral marketing. Keduanya  mampu menarik simpati dan memikat perhatian para pengguna internet dan  menjadi perbincangan hangat di blog, forum, YouTube, Facebook,  dan Twitter.