Liputan6.com, Jakarta: Saat ini telah muncul sistem baru untuk membantu menghemat tagihan bulanan listrik, yakni sistem prabayar. Pada sistem ini, kendali besaran beban tagihan bulanan listrik ada di tangan pelanggan. Penggunaan sistem pembayaran ini layaknya sistem prabayar telepon genggam, yang dapat mengendalikan pemakaian pulsa.
Tersedianya listrik tergantung dari berapa angka yang ditunjukkan di meteran khusus pelanggan prabayar ini. Untuk pasokan listrik, tak ada yang berbeda dengan ketika menggunakan pembayaran listrik yang biasa. Kelebihannya, dengan cara ini, tak lagi perlu khawatir dengan melambungnya tagihan listrik, atau ancaman pemutusan listrik jika telat membayar tagihan.
PLN menyatakan sistim prabayar ini merupakan rangkaian kebijakannya untuk dapat mengontrol pasokan listrik dan daya terpakainya. Pengamat kelistrikan sendiri menyatakan kenaikan tarif listrik saat ini sulit dihindari mengingat beban keuangan PLN yang semakin berat.
Total subsidi listrik terus membengkak menjadi 54 triliun rupiah dari yang diajukan APBN 2010, padahal alokasi sebelumnya hanya sebesar 37,8 triliun rupiah. Untuk menekan lonjakan subsidi listrik, Januari lalu pemerintah telah menaikan tarif dasar listrik bagi pelanggan kaya dengan daya diatas 6600 volt amper yang diperkirakan akan sedikit menekan lonjakan subsidi hingga Rp 2,8 triliun. Sedangkan opsi lainnya kini masih dalam pembahasan ditingkat kementerian.(PAG/AYB)