Kamis, 21/10/2010 15:56 WIB
Amankan Facebook dengan Tidak Obral Info Diri
Nurvita Indarini - detikNews
Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie kesal karena alamat akun Facebook-nya dibajak. Agar situs jejaring sosial kita aman dari gangguan orang-orang iseng, sebaiknya di tidak mengobral info diri di halaman profil.
"Jangan terlalu terbuka dengan memberikan data kita secara luas," ujar pakar telematika dari Universitas Indonesia, Wahyu Catur Wibowo, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (21/10/2010).
Para pembajak akun Facebook, kata Wahyu, biasanya mencari identitas korbannya. Setelah mengetahui e-mail calon korban, dia akan mencoba-coba password dengan informasi yang bisa didapat dari profil.
"Biasanya akun yang mudah ditembus adalah yang sederhana. Maksudnya, password dengan nama sendiri, nama istri, nama anak, kota lahir, tanggal lahir," lanjut Wahyu.
Sayangnya, tambah dia, Facebook tidak menerapkan blocking yang ketat. Karena itu bagi yang salah memasukkan password-nya hingga berkali-kali tidak ada pemberitahuan ke e-mail pengguna.
Untuk mengantisipasi pembajakan akun Facebook, ada baiknya menggunakan password yang rumit. Misalnya dengan menggunakan 16 karakter yang tidak beraturan. Ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan angka dan huruf. Bila tidak mampu mengingat password tersebut, maka jangan lupa untuk mencatatnya di tempat yang aman.
"Bisa juga mengganti huruf 'O' dengan angka '0' atau huruf 'i' diganti dengan angka '1'
sehingga tidak akan membuat suatu kata diketik dengan mudah," kata Wahyu memberikan tips.
Sebelumnya, mantan Ketua MK Jimmly Asshiddiqie melapor ke Mabes Polri karena akun Facebook-nya yang beralamat di "Jimly Tiga" dibajak penjahat untuk jualan laptop selundupan berharga murah. Namun setelah uang terkirim, barang tak juga terkirim. Orang yang tertipu lantas mengontak Jimly betulan. Atas insiden ini, Jimly kapok aktif di situs jejaring sosial. (vit/nrl)
Amankan Facebook dengan Tidak Obral Info Diri
Nurvita Indarini - detikNews
"Jangan terlalu terbuka dengan memberikan data kita secara luas," ujar pakar telematika dari Universitas Indonesia, Wahyu Catur Wibowo, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (21/10/2010).
Para pembajak akun Facebook, kata Wahyu, biasanya mencari identitas korbannya. Setelah mengetahui e-mail calon korban, dia akan mencoba-coba password dengan informasi yang bisa didapat dari profil.
"Biasanya akun yang mudah ditembus adalah yang sederhana. Maksudnya, password dengan nama sendiri, nama istri, nama anak, kota lahir, tanggal lahir," lanjut Wahyu.
Sayangnya, tambah dia, Facebook tidak menerapkan blocking yang ketat. Karena itu bagi yang salah memasukkan password-nya hingga berkali-kali tidak ada pemberitahuan ke e-mail pengguna.
Untuk mengantisipasi pembajakan akun Facebook, ada baiknya menggunakan password yang rumit. Misalnya dengan menggunakan 16 karakter yang tidak beraturan. Ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan angka dan huruf. Bila tidak mampu mengingat password tersebut, maka jangan lupa untuk mencatatnya di tempat yang aman.
"Bisa juga mengganti huruf 'O' dengan angka '0' atau huruf 'i' diganti dengan angka '1'
sehingga tidak akan membuat suatu kata diketik dengan mudah," kata Wahyu memberikan tips.
Sebelumnya, mantan Ketua MK Jimmly Asshiddiqie melapor ke Mabes Polri karena akun Facebook-nya yang beralamat di "Jimly Tiga" dibajak penjahat untuk jualan laptop selundupan berharga murah. Namun setelah uang terkirim, barang tak juga terkirim. Orang yang tertipu lantas mengontak Jimly betulan. Atas insiden ini, Jimly kapok aktif di situs jejaring sosial. (vit/nrl)