Senin, 24/01/2011 10:13 WIB
Warga Solo Dukung Gaji Presiden Naik Rp 1 Triliun Per Bulan
Muchus Budi R. - detikNews
Aksi dukung naikkan gaji Presiden (Muchus/detikcom)
Solo - Curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang 'mengeluhkan' gajinya tidak naik selama tujuh tahun terakhir, mendapat 'sambutan' meriah di mana-mana. Di Solo, bahkan ada sekelompok orang yang mendukung gaji presiden dinaikkan menjadi Rp 1 triliun per bulan.
Belasan orang tersebut menamakan diri Pendukung Kenaikan Gaji Presiden menggelar aksi di Bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/1/2011) pagi. Sebagian besar dari massa aksi adalah para tukang becak yang dalam sepanjang aksinya memarkir becaknya dengan rapi di pinggir Jalan Slamet Riyadi, tak jauh dari lokasi aksi.
Massa aksi mengaku jengah atas curhat presiden soal gajinya yang tidak pernah naik. Menurut mereka curhat itu sama sekali tidak mempertimbangkan rasa keadilan di saat banyak rakyat yang masih menderita karena berbagai persoalan yang menimpa, justru memimpin negara mempersoalkan gajinya.
Sebagai sindiran yang menohok, kelompok tersebut justru memberikan dukungan agar gaji presiden dinaikkan menjadi Rp 1 triliun per bulan. Namun sebagai syaratnya, SBY harus memenuhi lima syarat yang diajukan.
Kelima syarat itu adalah mampu membebaskan Indonesia pengangguran, menjamin Indonesia bebas dari konflik dengan latar belakang apapun, mampu mewujudkan Indonesia swa sembada pangan, mampu memberantas mafia hukum, dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti kasus Century dan BLBI.
"Jika semua syarat itu dapat dipenuhi maka kami mendukung sepenuhnya gaji presiden naik menjadi Rp 1 triliun per bulan. Tapi jika tanpa prestasi dan bahkan gagal menjalankan amanat rakyat, sama sekali tidak masuk akal jika presiden mengeluhkan gajinya," ujar koordinator aksi, Bambang Saptono.
Sejumlah poster dan spanduk bertuliskan kecaman dan sindiran dibawa oleh massa aksi. Di antaranya "Rakyat makan tikus, Pejabat makin rakus', 'Katanya berjuang, Kok mikir uang', 'Katanya berjuang, Kok mikir gaji', 'Awak Gede Gaji Gede (badan besar gaji besar)', 'Gajinya 1 Triliun, Presiden Malah Pikun' dan lain-lainnya.
Aksi penuh tersebut gelak tawa karena banyak peserta aksi yang mengekspresikan sikapnya dengan cara masing-masing. Bahkan ada yang mengaku kurang mengetahui orasi-orasi yang disampaikan temannya.
"Pokoknya kita dukung saja kalau Pak Presiden minta kenaikan gaji. Saya tidak tahu gajinya sekarang berapa, yang penting dinaikkan saja. Siapa tahu nanti setelah gajinya naik, Pak Presiden pengin naik becak saya lalu memberikan bayaran yang besar juga," ujar seorang peserta aksi. (mbr/nwk)
Warga Solo Dukung Gaji Presiden Naik Rp 1 Triliun Per Bulan
Muchus Budi R. - detikNews
Aksi dukung naikkan gaji Presiden (Muchus/detikcom)
Belasan orang tersebut menamakan diri Pendukung Kenaikan Gaji Presiden menggelar aksi di Bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/1/2011) pagi. Sebagian besar dari massa aksi adalah para tukang becak yang dalam sepanjang aksinya memarkir becaknya dengan rapi di pinggir Jalan Slamet Riyadi, tak jauh dari lokasi aksi.
Massa aksi mengaku jengah atas curhat presiden soal gajinya yang tidak pernah naik. Menurut mereka curhat itu sama sekali tidak mempertimbangkan rasa keadilan di saat banyak rakyat yang masih menderita karena berbagai persoalan yang menimpa, justru memimpin negara mempersoalkan gajinya.
Sebagai sindiran yang menohok, kelompok tersebut justru memberikan dukungan agar gaji presiden dinaikkan menjadi Rp 1 triliun per bulan. Namun sebagai syaratnya, SBY harus memenuhi lima syarat yang diajukan.
Kelima syarat itu adalah mampu membebaskan Indonesia pengangguran, menjamin Indonesia bebas dari konflik dengan latar belakang apapun, mampu mewujudkan Indonesia swa sembada pangan, mampu memberantas mafia hukum, dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti kasus Century dan BLBI.
"Jika semua syarat itu dapat dipenuhi maka kami mendukung sepenuhnya gaji presiden naik menjadi Rp 1 triliun per bulan. Tapi jika tanpa prestasi dan bahkan gagal menjalankan amanat rakyat, sama sekali tidak masuk akal jika presiden mengeluhkan gajinya," ujar koordinator aksi, Bambang Saptono.
Sejumlah poster dan spanduk bertuliskan kecaman dan sindiran dibawa oleh massa aksi. Di antaranya "Rakyat makan tikus, Pejabat makin rakus', 'Katanya berjuang, Kok mikir uang', 'Katanya berjuang, Kok mikir gaji', 'Awak Gede Gaji Gede (badan besar gaji besar)', 'Gajinya 1 Triliun, Presiden Malah Pikun' dan lain-lainnya.
Aksi penuh tersebut gelak tawa karena banyak peserta aksi yang mengekspresikan sikapnya dengan cara masing-masing. Bahkan ada yang mengaku kurang mengetahui orasi-orasi yang disampaikan temannya.
"Pokoknya kita dukung saja kalau Pak Presiden minta kenaikan gaji. Saya tidak tahu gajinya sekarang berapa, yang penting dinaikkan saja. Siapa tahu nanti setelah gajinya naik, Pak Presiden pengin naik becak saya lalu memberikan bayaran yang besar juga," ujar seorang peserta aksi. (mbr/nwk)