Skip to main content

Say you want an evolution

October 28



Charles darwin, you there? Scientists have just discovered a new human species that once lived in the Indonesian island of Flores, and this could radically alter the accepted theory of human evolution. These ‘human hobbits’, standing three feet tall and having tennis ball-sized brains, apparently inhabited Flores where dwarf elephants and giant rats roamed — a time when pre-historic man was busy colonising the world — before dying out less than 18,000 years ago. What the discovery suggests is that the closest living relative of humans is not human at all — it’s an ape.

There was never a simple evolutionary path that led to modern humans, or Homo sapiens. Instead, early humans branched off into several forms. So in a not-too-distant past, two very different human species walked the Earth at the same time. The Flores Man’s physical structure endorses an important scientific theory (even as it trashes another). For the dwarf form of these apemen, who were direct descendants of Homo erectus (a species that predated Homo sapiens), proves the Darwinian process of ‘endemic island dwarfism’ seen in large animals trapped on an island for thousands of years, and undergo genetic isolation.

But the sophistication of the stone tools found with the Flores Man dismisses the popular idea that you need a certain brain size to do anything intelligent. For Flores was never connected to the Asian land mass, and the only way the ‘hobbits’ could have reached the island was if they were smart enough to build bamboo rafts. In other words, small-brained humans could have evolved without losing out on intelligence. Charles Darwin, you there?

[more]
[more]

Popular posts from this blog

Contoh Checklist saat beli mobil bekas

Diambil dari Majalah AutoBild Edisi 54 100 Checklist Mobil Bekas Berkualitas Kriteria Penilaian : (A) Problem minor. Biasanya karena habis dipakai dan normal terjadi di mobil yang sudah berumur. Tapi hal ini bisa dijadikan bahan negosiasi harga. Dan jika mobilnya masih relatif baru, problem ini juga bisa berarti biaya mahal. (B) Cacat yang bisa menjadi serius, jika membutuhkan investigasi lebih lanjut. (C) Kemungkinan adalah problem serius yang mahal dan sulit diperbaiki hingga normal. (D) JANGAN beli mobil ini!!!!!!!!!! Kesan Pertama 1. Dimana anda mobil tersebut? Jika diperlukan, dapatkah Anda menemukan penjualnya kembali? (D) 2. Apakah alamat penjualnya jelas? (D) 3. Bicara langsung ke penjual; apakah pertanyaan Anda dijawab dengan sigap? (D) 4. Lihat dan perhatikan sisi kendaraan, apakah terlihat lurus dan simetris? (D) 5. Periksa setiap sisi untuk mengenali kerusakan berat. (C) 6. Periksa celah antar panel, seharusnya rata dan konsisten. Jika tidak, ada kemungkinan...

Daftar Alamat Bank Jabar Banten (BJB) Jakarta

Alamat dan telpon Kantor Cabang , Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas Bank Jabar dan Banten yang berlokasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur , Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan Kantor Cabang - Bank Jabar Banten - Jakarta Nama KC Alamat Telpon Fax JAKARTA Bank DEVISA Jl.Jend.Sudirman Kav.2 Gedung Arthaloka Lt.Dasar & Lt.4 Jakarta Pusat 021-2511448, 2511449 021-2511450, 2514415 HASYIM ASHARI Jl. KH. Hasyim Ashari No. 32-34, Jakarta Pusat 021-6330676 021-6324430 MANGGA DUA Gedung Masterina Jl. Mangga Dua Raya Blok F1 No. 1-3 Jakarta Pusat 021-62204094, 62204095, 62204096 021-62204093 KEBAYORAN BARU Graha Iskandarsyah Lt. 2 JL. Iskandarsyah Raya no. 66 C Kebayoran Baru 12160 - Jakarta Selatan 021-7229777, 7207334 021-7206990, 7209941 RAWAMANGUN Jl. Pemuda No. 97 Kec. Pulogadung - Jakarta Timur 021-47861771, 47868072, 47868073 021-47863209 Kantor Cabang Pembantu - Bank Jabar Banten - Jakarta NAMA KCP ALAMAT TELPON ...

Kita Berhasil, Obat Sofosbuvir telah Tersedia Bagi Pasien Hepatitis C di Indonesia!

https://www.change.org/p/ibu-menkes-nilamoeloek-rakyat-butuh-obat-hepatitis-c-sofosbuvir-yang-murah Update petisi Kita Berhasil, Obat Sofosbuvir telah Tersedia Bagi Pasien Hepatitis C di Indonesia! Ayu Oktariani Tangerang Selatan, Indonesia 20 Des 2015 —  Saya Ayu Oktariani, seorang ibu yang mengidap ko-infeksi HIV dan Hepatitis C, selama 6 tahun saya berjuang menjalani hidup saya dengan HIV. karena saya sadar, HIV belum dapat disembuhkan, maka saya berharap saya bisa menyembuhkan penyakit yang lainnya dan ingin dapat mengakses obat Hepatitis C.  6 Bulan yang lalu, saya membuat petisi yang menuntut Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Ibu Menteri Kesehatan untuk menyediakan obat Hepatitis C jenis Sofosbuvir. Kenapa, karena saya adalah salah satu orang dari 2 juta Rakyat Indonesia yang mengidap Hepatitis C, dan tidak dapat mengakses obat yang tersedia karena efek sampingnya yang begitu berat. Dan Sofosbuvir, adalah solusi bagi para pengidap Hep...